![]() |
Sumber gambar : WA Group KBMN Gelombang 30 |
Malam ini, Ruang Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI Gelombang 30 kembali bergelora. Sesi kali ini dibuka oleh moderator dengan ungkapan "Segala yang kita sampaikan dari hati, maka akan sampai ke hati pula". Ungkapan ini sangat cocok dengan judul materi malam ini dengan narasumber Ibu Mutmainah, M.Pd dengan moderator Ibu Arofiah Afifi, S.Pd.
"Penulis tidak pernah dilahirkan, tetapi dia diciptakan. Bakat menulis tidak selalu dibawa sejak lahir, tetapi tumbuh oleh satu motivasi dan gagasan "
(Bambamg Trimansyah)
Menulis merupakan keterampilan merangkai kata dan berbahasa tertinggi selain membaca dan berbicara. Writing by heart atau menulis dengan hati berarti menjadikan hati sebagai inspirasi atau sumber dalam mengolah ide saat menulis. Menurut beliau (narasumber) jadikan hati sebagai sumber ide dan inspirasi yang dituturkan melalui tulisan.
Jadikan otak dan pikiran hanya sebagai alat dari proses menulis namun semua yang kita tuangkan saat menulis adalah hati. Tulisan adalah jiwa, setiap yang berjiwa pasti bisa menulis, tulisan dengan hati akan sampai ke hati.
Narasumber menambahkan bahwa Tulisan adalah jiwa, setiap yang berjiwa pasti bisa menulis, tulisan dengan hati akan sampai ke hati.
Tips Menulis dengan Hati
![]() |
Sumber gambar : WA Group KBMN Gelombang 30 |
- Libatkan Emosi, emosi yang dimaksud tentunya emosi positif. Tulis apa saja yang dirasakan, cermati, dan dengarkan. Tulis semua apa adanya, jangan lakukan editing terlebih dahulu. Editing bisa dilakukan setelah apa yang kita tuangkan selesai karena jika melakukan editing maka tulisan kita tidak akan jadi. Saat menulis libatkan emosi, berikan warna dan rasa. Sebagai contoh, saat kita menuliskan tentang kesedihan, deskripsikan kesedihan itu secara total, bagaimana kita merasakan sedih itu. Tulis hal itu seakan-akan kita sedang curhat pada bestie kita. Begitupun jika kita marah, tumpahkan kemarahan kita melalui tulisan, seolah-olah pembaca merasakan aura kemarahan penulis.
- Libatkan Panca Indera, perhatikan paragraf di berikut ini ! Tiga sahabat itu meringkuk ketakutan. Di tengah samudera biru, mereka terombang-ambing di atas kapal yang sudah lubang sana -sini. Tangan mereka terikat jaring dengan kuat, sementara mulut kelu dalam gigil kedinginan. Dari kejauhan sesosok makhluk yang besar semakin mendekati mereka. Makhluk itu sangat besar, tingginya melebihi pohon kelapa. Badannya sebesar gedung tingkat delapan. Surainya mencuat tinggi berwarna keperakan disinari matahari. Entah makhluk apa yang mereka lihat. matanya merah menampakkan amarah. Makhluk itu menghantamkan ekornya dengan kuat. Byuuurrrr, seketika air laut bergejolak setinggi 30 meter. Baju mereka basah kuyup, rasa dingin bukan masalah terbesar mereka. Tapi tatapan marah ikan itu semakin mendekati mereka. Satu ayunan sirip lagi, akan tiba dihadapan mereka. oh, bagaimana nasib ketiga sahabat itu selanjutnya ? Apa yang kita rasakan dari membaca paragraf di atas ? Dingin, ketakutan? Begitulah, masukkan rasa sedih, senang, gembira, takut, dan sebagainaya ke dalam tulisan melalui mendengar, melihat, merasa, mabaui. Libatkan semua panca indera yang kita punya.
- Tulis Sesuatu yang Kita Sukai, Kita semua pasti pernahmerasakan apa itu jatuh cinta ? Nah, bagaimana kita bisa menggambarkan orang yang kita cintai? pastinya kita bisa meluncur dengan derasnya saat mendeskripsikan orang yang kita SUKA. Paket lengkap akan kita sodorkan saat menulis tentang dia. Jangan menulis sesuatu yang kita tidak sukai, karena akan menjadi rangkaian huruf tak bermakna bagai makhluk tak bernyawa. Kosong, bisu, dan tidak membekas di hati para pembaca.
- Jangan Pernah Berharap Pujian, luruskan niat kita dalam hati dan sadari UNTUK APA KITA MENULIS ? Jika kita menulis untuk mendapatkan pujian, maka perbaiki niat itu dari sekarang karena jika tulisan kita sepi pujian maka badmood bahkan malas untuk menulis. Hal ini berbeda jika kita menulis karena ibadah, semata-mata ingin menebarkan sesuatu yang menghibur, bermanfaat. Dipuji atau tidak kita akan tetap selalu menulis.
- Who dan Do, Who artinya siapa pembaca sasaran tulisan kita. Jika ingin dibaca oleh kalangan remaja maka posisikan diri kita sebagai remaja. Mulai dari gaya bahasa, topik dan hal-hal yang sedang diminati para remaja. Intinya tempatkan diri kita sebagai pembaca. Do, artinya pesan apa yang ingin kita sampaikan pada pembaca. Harapannya pembaca akan melakukan apa yang kita tulis dan kita harapkan .
- Read and Read, Seorang penulis harus suka membaca. Jika diibaratkan kendaraan maka membaca adalah bahan bakarnya penulis. Membaca akan memberikan banyak ide, bahasa, dan bahan bacaan. Semakin banyak membaca maka wawasan dan pengetahuan akan semakin luas. Referensi yang banyak tentu akan mendukung banyak ide untuk menulis. Setiap kalimat yang akan kita tulis akan mengalir dengan mudah karena memiliki banyak referensi.
- Jujur, Tulisan adalah suara hati penulis. Mulutmu bisa berbohong tetapi tulisanmu tidak.
- Konsisten, Tidak mudah untuk mewujudkannya. Ibarat sebuah perjalanan, pastilah banyak rintangan yang menghadang. Bagi penulis sangat biasa mengalami kelelahan, pikiran buntu atau writer's block. Jika ini terjadi, istirahatlah. Namun, jika sudah reda maka tancap gas, lanjutkan tulisan yang tertunda.
Jika kita menulis dengan hati, tulisan kita akan menyentuh hati pembaca. Bu Mut menyebutnya dengan soul. Tulisan semacam ini tidak akan membosankan dan justru akan mempesona para pembaca.
![]() |
Sumber gambar : WA Group KBMN Gelombang 30 |
- Lebih menyentuh pembaca, Saat tulisan disertai dengan luapan emosi, maka pembaca akan tergugah dan terpesona. Sebaliknya tulisan yang datar, akan terasa membosankan. Ketika menulis, kita tidak hanya memproduksi kata-kata, namun kita sedang menghasilkan rasa. Karena itu hadirkanlah perasaan dan emosi positif. Hal itu akan membanjiri diri kita selama proses menulis berlangsung. Emosi positif akan membimbing untuk selalu mengeluarkan kata-kata secara berkesinambungan.
- Menjiwai tulisan. Ketika kita sedang menulis novel dengan sepenuh jiwa, maka novel tersebut akan bernyawa dan seakan-akan dapat dirasakan secara real oleh pembaca. Kita pasti pernah mmembaca sebuah buku yang membuat kita merasa masih terbawa bahkan larut dalam cerita itu meskipun sudah selesai membacanya. mengapa demikian ? hal ini bisa jadi penulis buku tersebut sangat menjiwai tulisannya.
- Lebih mudah menyusun cerita. Tentu kita pernah merasakan writer's block. Tidak ada ide menulis, jangankan menulis paragraf, membuat kalimat saja susah untuk terangkai. Maka cobalah menulis dengan hati. Tulis semua yang ada di sekelilingmu, rasakan dengan indera. Tulis saja, tanpa mengindahkan kaidah penulisan. Tulis seakan-akan kita berbicara. Menulislah dengan berbagi rasa melalui abjad, dan menyentuh hati pembaca lewat goresan pena (tulisan).
Selanjutnya narasumber memberikan tantangan pada peserta untuk menulis 1 paragraf melalui gambar yang terpampang di bawah ini !
![]() |
Sumber gambar : WA Group KBMN Gelombang 30 |
Sesi selanjutnya narasumber memberi kesempatan tanya jawab dengan peserta. Ada 6 peserta yang bertanya dan luar biasa jawaban dari Ibu Mutmainah. Saya terkesan dengan narasumber malam ini.
Berikut Screen Shoot tanya jawab peserta dan narasumber yang berisi materi luar biasa
![]() |
Pertanyaan 1 |
![]() |
Pertanyaan 2 |
![]() |
Pertanyaan 4 |
![]() |
Pertanyaan 3 |
![]() |
Jawaban Pertanyaan 4 |
![]() |
Pertanyaan 6 |
![]() |
Pertanyaan 5 |
Pesan dari Ibu Mutmainah :
- Biasakan membaca setiap hari
- Biasakan menulis setiap hari
- Jangan terlalu perfeksionis
- Tulis ide jika tiba-tiba muncul di kepala
- Mencari ide dari kegiatan atau kejadian lain, selain membaca
- Menulis dengan hati
![]() |
Sumber gambar : WA Group KBMN Gelombang 30 |
Mari bergandengan tangan untuk menyemarakan literasi di negeri tercinta. Bersama kita pasti bisa menebar warna indah dalam goresan karya.
Demikian resume malam ini. Materi yang sangat menarik. Mudah-mudahan bermanfaat.
Salam Literasi
Waah hebat nih penulisan artikelnya
BalasHapusSangat rapi
Pointnya dapet
Bisa eksekusi langsung untuk buku
Terima kasih kunjungannya dan atensinya teteh
BalasHapusKeren banget ini mah sdh profesional...juara di hatiku
BalasHapuskren banget -- joss
BalasHapus