Resume
Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) G-30
- Sense of Touch, ini merupakan proses menulis dengan melibatkan indera peraba. Penggunaan indera ini sangat cocok untuk mendeskripsikan detail suatu permukaan, gesekan, tentang apa yang dirasakan pada kulit. Aplikasi indera peraba juga sangat tepat digunakan untuk menggambarkan sesuatu kasat mata seperti angin misalnya. Contoh Sense of Touch : Pada pori-pori angin yang dingin, aku pernah mengeja rindu yang datang tanpa permisi.
- Sense of Smell, adalah menulis dengan melibatkan indera penciuman. Hal ini akan membuat tulisan lebih beraroma. Teknik ini akan lebih terasa jika dipadukan dengan indera penglihatan. Contoh Sense of Smell : Di kepalaku wajahmu masih menjadi prasasti, dan aroma badanmu selalu kugantungkan di langit harapan
- Sense of Taste, adalah menulis dengan melibatkan indera perasa. Rasakan adanya energi yang mengelilingi kita. Penggunaan indera perasa sangat ampuh untuk menggambarkan rasa suatu makanan, atau sesuatu yang tercecap di lidah. Contoh Sense of Taste : Kukecap rasa pekat secangkir kopi di tangan kakanku, sembari kugenggam HP di tangan kiriku lunglai terkubur dengan bijaksana, dirimu bersama centang biru, diriku terdekap centang satu.
- Sense of Sight, adalah menulis dengan melibatkan indera penglihatan. memiliki prinsip show, don't tell. Perlu diingat bahwa menulis itu untuk menunjukkan kepada pembaca, bukan sekedar membagikan cerita. Buat pembaca seakan melihat apa yang akan diceritakan. Buat juga membaca seolah dapat melihat dan membayangkannya. Tulislah secara detail, mulai dari warna, bentuk, ukuran atau kondisi pada umumnya. Contoh Sense of Sight : Derit daun pintu mencekik udara di tengah keheningan, membuatku tersadar jika kamu adalah prasasti yang pernah kutinggali.
- Sense of Hearing, pada prosesnya, penulis melibatkan energi yang didengarnya. Begitu banyak suara di sekitar kita. Belajarlah untuk menangkapnya. Bagaimana ? Dengarlah, lalu tuliskan. Mungkin, inilah sebabnya mengapa banyak penulis sukses yang sering menanti hening untuk menulis. Bisa jadi mereka ingin menyimak suara-suara. Sebuah tulisan yang ditulis dengan indera pendengaran akan terasa lebih bernyanyi, lebih bersuara. Selain itu, penulis juga bisa berkreasi dengan membuat hal-hal yang biasanya tak terdengar menhadi terdengar. Contoh Sense of hearing : Tentang Aku padamu bagai siluet pelangi yang menghilang seiiring datangnya pijaran mentari terlupa sirna tertutup awan mega yang menganga luka.
Bagai seekor burung yang sengaja dilepas dari sangkarnya, para peserta melesat terbang mengembara menebar rangkaian kata dengan diksi yang menawan. Senyuman, canda tawa hingga kekaguman pun mengalir laksana air bah yang bening menawarkan rinai kehausan yang menyejukkan urat nadi yang saling berhimpitan saling menghangatkan.
Para peserta kegiatan pelatihan menulis di Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI Gelombang 30 terpuaskan pula denga sesi tanya jawab.