Inovasi Pembelajaran

                                               INOVASI PEMBELAJARAN 

"Pembelok Berisik Nan  CanTIK"
(Pembelajaran Berkelompok Berasa Asik dengan Kecanggihan TIK) 

ND Edukasi- Praktik baik yang saya lakukan dan ditayangkan dalam video ini, merupakan implementasi pembelajaran berdiferensiasi, saya namakan "Pembelok Berisik Nan CanTIK" atau Pembelajaran Berkelompok Berasa Asik dengan Kecanggihan TIK.

Pemilihan pembelajaran berdiferensiasi ini karena terdapat perbedaan profil belajar murid yang ada di kelas. Harapannya melalui pembelajaran "Pembelok Berisik Nan CanTIK" ini proses pembelajaran akan menjadi lebih dinamis dan menyenangkan serta dapat mengkondisikan kebutuhan murid.

Pembelajaran berkelompok  ini saya integrasikan dengan teknologi saat ini yang cukup canggih dan beragam. Platform digital yang saya gunakan yaitu Youtube, Platform Mengajar Merdeka (PMM), Quizziz, Media Pembelajaran Interaktif (MPI)  dengan Canva, dan aplikasi Pijar Sekolah. 

Materi Pembelajaran       : Dampak Sosial Informatika 

fase / Kelas                    : F / XII

Tujuan Pembelajaran    : Murid memahami penggunaan media sosial dengan benar dan edukasi kepada masyarakat tentang UU ITE 

langkah-langkah     :

Kegiatan yang dilakukan adalah guru mengobservasi profil dan kesiapan belajar murid terhadap materi yang akan dipelajari melalui asesmen awal pembelajaran.

Guru memilih strategi dan media pembelajaran dengan tujuan agar bisa mengakomodasi kebutuhan murid

1. Memilih Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi melalui Pembelajaran Berkelompok

Pembelajaran berdiferensiasi melalui metode diskusi kelompok merupakan pendekatan pembelajaran dimana murid berdiskusi dengan kelompoknya untuk menyelesaikan projek namun semua anggota kelompok terlibat dalam menyelesaikan projek tersebut.

Dalam metode ini, murid menghadapi suatu masalah untuk didiskusikan, dibahas, dan mencari solusi bersama. Proses pembelajaran metode diskusi kelompok ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan komunikasi, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan.

Model pembelajaran ini memungkinkan guru lebih efektif dalam mengelola kelas dan murid saling membelajarkan sesama murid lainnya.

Inovasi pembelajaran yang telah saya lakukan adalah :

1. Kelas yang berisi 36 murid saya kelompokkan menjadi 6 

2. Pembelajaran berbasis projek yang berbeda di setiap kelompoknya

3. Setiap anggota kelompok secara rinci dan jelas diberikan tugas masing-masing dan hanya bisa dikerjakan secara berkelompok namun memiliki tanggung jawab individu jadi nilai yang akan mereka dapatkan bukan ditentukan oleh kerja kelompok saja namun kualitas produk tetap menjadi tanggung jawab individu anggota kelompok itu sendiri. 

Hal ini yang menyebabkan murid tidak mungkin mengandalkan kerja anggota kelompok lainnya namun harus mampu menyelesaikan sendiri. 

Ini dimaksudkan agar membentuk profil pelajar pancasila yaitu gotong royong, mandiri, dan kreatif. 

4. Produk yang dihasilkan harus dishare di whatsapp grup kelas agar kelompok lain bisa ikut menyimak karena setiap kelompok memiliki materi dan produk yang berbeda.

5. Presentasi produk yang mereka hasilkan di depan kelas dengan cara random sehingga semua anggota kelompok harus siap untuk presentasi tanpa mengandalkan anggota kelompok tertentu saja. 

2. Menyiapkan Media Pembelajaran, 

Beragam  media pembelajaran yang saya sajikan di kelas adalah :  video pembelajaran materi "Dampak Sosial Informatika" melalui platform PMM, presentasi (PPT), Media PembelajaranInteraktif (MPI) dengan Canva.   

3. Menyiapkan Soal Asesmen, 

Asesmen dilakukan pada akhir pembelajaran dan guru menyiapkan soal asesmen tersebut berbentuk asesmen sumatif menggunakan aplikasi Quizziz dan Pijar Sekolah. 

Penyajian asesmen dilakukan dengan mode digital dan menggunakan HP murid masing-masing karena setiap murid fase F sudah memiliki sarana tersebut. Pembelajaran berdiferensiasi metode diskusi kelompok mempunyai potensi besar untuk meningkatkan keterlibatan murid, merangsang motivasi belajar, membangkitkan minat, dan berfokus pada murid. 

Gambar 1. Hasil Asesmen menggunakan Quizziz 

Gambar 1. Aplikasi Pijar Sekolah 

Berikut adalah beberapa kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan dan kegiatan yang mendukung aktivitas murid, menumbuhkan gotong royong (kerjasama), dan menarik bagi murid serta meningkatkan motivasi yaitu : 

a. Interaksi  dan Keterlibatan Murid, 

Metode diskusi kelompok menciptakan ruang bagi murid untuk saling berinteraksi, bertukar ide, mengembangkan potensi berkomunikasi, memperdalam pemahaman, mencari solusi dari suatu masalah, dan pengambilan keputusan sehingga memungkinkan kesempatan keterlibatan murid.

b. Kerjasama dalam Kelompok, 

Permasalahan yang muncul dan harus diselesaikan sangat membutuhkan kerjasama dalam kelompok. 

c. Teknologi Mendukung dalam Meningkatkan Motivasi, 

Perkembangan teknologi yang ada, sangat mendukung terselesaikannya masalah yang mereka hadapi. Ini mampu meningkatkan motivasi mereka dalam pembelajaran. Teknologi yang mereka gunakan memberi pengalaman yang lebih interaktif dan menarik 

d. Mengintegrasikan Teknologi 

Diskusi kelompok dengan mengintegrasikan teknologi digital memberikan variasi dalam proses pembelajaran, sehingga karakter generasi z yang mudah bosan mampu menjadi solusi dalam penggunaan teknologi tersebut dan bisa menciptakan  lingkungan pembelajaran yang lebih kompleks serta dinamis. 

• Pembelajaran kelompok yang saya lakukan ini berbeda dari pembelajaran yang dilakukan saya sebelumnya. Hal ini dipicu dari latar belakang dimana murid mengalami tingkat kebosanan tingkat akut karena merasa pembelajaran yang mereka alami monoton. 
• Pembelajaran kelompok biasanya yang mengerjakan hanya anggota kelompok tertentu saja sedangkan anggota kelompok lainnya pasif. 
• Beberapa murid mengeluh jika guru melakukan pembelajaran berkelompok justru mereka merasa malas karena jika kelompok terdiri dari 6 anggota hanya 2-3 anggota saja yang mengerjakan
• Hal itu saya atasi dengan memberikan rincian yang jelas apa saja tugas setiap anggota kelompok agar projek yang harus mereka hasilkan bisa dilakukan oleh semua anggota tanpa mengandalkan hanya anggota tertentu saja
• Presentasi yang mereka lakukan di depan kelas, biasanya diserahkan pada murid tertentu yang dianggap mampu berkomunikasi dengan baik sehingga anggota kelompok lain tidak berusaha untuk bisa melakukan hal yang sama
• Namun pembelajaran kelompok yang saya lakukan, menuntut semua murid mampu mempresentasikan di depan kelas dan harus mempelajari materi yang akan dipresentasikan tanpa mengandalkan temannya yang biasa melakukan presentasi
• Hal ini karena presentasi dilakukan sistem random siapa yang harus maju mempresentasikan
• hasilnya luar biasa, dari 6 kelompok tersebut 4 kelompok mampu mempresentasikan dengan sangat baik 
• selama proses pembelajaran tidak ada murid yang menganggur dan mengantuk seperti pembelajaran sebelumnya
• dukungan sarana dan prasarana serta penggunaan kecanggihan teknologi yang ada membuat pembelajaran berkelompok ini menjadi lebih asik dan dinamis 
• Kesimpulan kegiatan pembelajaran berdiferensiasi melalui pembelajaran berkelompok adalah  model pembelajaran yang berpotensi besar dalam menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif, meningkatkan interaksi komunikasi yang efektif, dan memberikan nuansa dinamis dan menarik. 

Berikut video inovasi pembelajaran yang sudah dilakukan :